Rabu, 19 Februari 2025

RAPIM BNN: PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM PENGUATAN KOLABORASI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Marthinus Hukom memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) di lingkungan BNN, yang digelar secara hybrid dari Ruang Muh. Hatta, Gedung Tan Satrisna BNN, Cawang, Jakarta Timur, pada Selasa (18/2). Berbeda dengan rapat biasanya, pada kesempatan ini Kepala BNN RI menghadirkan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk hadir dalam rapat internal BNN tersebut.

Kehadiran narasumber kementerian pada Rapim BNN berkaitan dengan strategi BNN dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), yaitu penguatan kolaborasi. Dalam hal ini, tema yang diangkat pada Rapim adalah "Penguatan Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah Dalam Strategi Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba di Wilayah Pesisir dan Perbatasan". Kepala BNN RI berharap Rapim ini membawa perspektif baru sehingga BNN, BNN Provinsi, maupun BNN Kabupaten/Kota dapat melakukan pendekatan-pendekatan yang lebih maju dalam penanganan permasalahan narkoba.

Dalam pemaparan para narasumber, Direktur Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Budi Arwan, S.STP.,M.S.i, mengatakan bahwa pihaknya telah mendorong pemerintah daerah dalam fasilitasi program P4GN melalui peraturan menteri sehingga membuka ruang besar bagi seluruh pemangku kepentingan terkait di daerah dalam pemanfaatan seluruh potensi guna mendukung P4GN. Pihaknya juga menyatakan kesediaannya untuk melakukan pendampingan terhadap daerah yang belum maksimal dalam melakukan fasilitasi program P4GN.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan Dana Desa Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ricky Hasoloan Purba, S.E., M.M., menyampaikan bahwa dalam rangka mendukung P4GN, Kementerian Desa telah menerbitkan peraturan menteri tentang prioritas penggunaan dana desa dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, salah satunya melalui penyelenggaraan promosi kesehatan dan gerakan masyarakat hidup sehat, yang menjadi acuan bagi aparatur desa untuk memanfaatkannya dalam kegiatan yang berkaitan pencegahan dan pemberantasan narkoba.

Direktur Bina Penggerak Lini Lapangan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Lisna Prihantini, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa upaya paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba sejak dini adalah melalui pendekatan keluarga. Sebagai instansi yang memiliki tugas pokok dalam pengelolaan gerakan pembangunan keluarga, pihaknya memiliki 18.270 Tenaga Lini Lapangan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang siap dikolaborasikan dengan program P4GN. Di samping itu, pihaknya juga memiliki 82.809 pasang Duta GenRe (Generasi Berencana) yang menjadi role model dan motivator bagi remaja, serta memberikan edukasi dan advokasi tentang program GenRe serta tiga risiko yang dihadapi remaja, salah satunya narkoba.

Dalam bidang pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, disampaikan Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Dr. Laksmi Dewi, M.Pd., bahwa pihaknya telah mengintegrasikan P4GN dalam model kurikulum satuan pendidikan. Output dokumen rencana aksi nasional P4GN dalam kurikulum tersebut sejatinya telah selesai disusun pada tahun 2023 silam dan telah diimplementasikan mulai dari PAUD hingga SMA/SMK.

Dari program serta dukungan dalam P4GN yang disampaikan para narasumber, Kepala BNN RI menegaskan kepada jajaran BNN Pusat, BNN Provinsi, BNN Kabupaten/Kota untuk mencari irisan/benang merah sebagai peluang kolaborasi yang dapat dimaksimalkan dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba. Ia juga memerintahkan jajarannya di wilayah untuk segera berkoordinasi dengan instansi terkait.

"Saya minta pimpinan daerah (red: Kepala BNN Provinsi, Kepala BNN Kabupaten/Kota), Kabag, Konselor, Pelaksana, segera lakukan koordinasi dengan stakeholder terkait yang ada hubungannya dengan tugas masing-masing," kata Kepala BNN RI.

Menutup Rapim, Kepala BNN RI berharap materi dan diskusi yang dilakukan dalam Rapim dapat membuat BNN bekerja lebih maksimal dalam P4GN.

 

(BINs)

#indonesiabersinar

#indonesiadrugfree

BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kiprah Singkat Arya Wiraraja sebagai Adipati Pertama Madura, Manusia Paling Cerdas di Zaman Majapahit

Lumajang di wilayah perkotaanya masih tetap seperti dulu, panas namun memberikan suasana ketenangan bagi penghuninya dengan bangunan hunian ...