Hutan
mangrove adalah sebuah ekosistem pepohonan tropis yang tumbuh
di area sepanjang garis kawasan pantai pesisir yang menahan terpaan pasang
surut air laut secara terus-menerus.
Keberadaan hutan mangrove sangat
penting bagi kelangsungan lingkungan dan makhluk hidup di sekitarnya. Maraknya
kerusakan hutan mangrove akibat alih fungsi lahan atau hancurnya ekosistem
dampak dari limbah dan sampah yang bertebaran tentunya tidak bisa disepelekan.
Kegiatan penanaman mangrove adalah solusi untuk
menanggulangi ancaman tersebut. Tujuan penanaman mangrove adalah untuk mencegah
abrasi dan sedimen terjadi, merawat hunian biota laut, serta melestarikan hutan
mangrove yang ternyata efektif menyerap dan menyimpan emisi karbon.
Cara menanam mangrove mungkin
sekilas terlihat mudah, tetapi nyatanya memerlukan perencanaan untuk mencapai
hasil maksimal di lapangan.
Menurut Henky Irawan (2014),
proses menanam mangrove harus dilakukan secara matang, agar hasil yang
diinginkan bisa tepat untuk didapatkan. Nah, berikut ini cara menanam mangrove
yang dapat Anda ikuti langkah-langkahnya!
1. Pemilihan Lokasi Lahan Penanaman
Lokasi penanaman pohon mangrove
dapat dilakukan dan dipilih berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Beberapa
tujuan penanaman pohon mangrove di antaranya sebagai penahan sedimen, penguat
pematang, penanaman tambak Silvofishery, pemulihan lahan hutan mangrove, atau
sebagai rekonstruksi lahan untuk konservasi.
2. Pemetaan Lahan untuk Ditanam
Sebelum dilaksanakan penanaman
mangrove, haruslah terlebih dahulu dilakukan pemetaan lahan dengan cara survey
secara langsung melalui pengumpulan data berupa waktu pasang surut, jarak surut
terendah, jenis sedimen, dan perizinan serta sosialisasi ke masyarakat sekitar.
Selain itu juga bisa
dikombinasikan dengan pemetaan secara jauh melalui software seperti Google Map yang memungkinkan
untuk melihat lokasi lahan dari atas dan memperkirakan luasnya.
Data yang diperoleh dari pemetaan
tersebut akan mempermudah dalam menentukan pola tanam, jarak tanam, penempatan
titik patok penanaman mangrove, serta pengelolaan penanaman benih pohon
mangrove di lapangan nantinya.
3. Pola Penanaman Benih
Penanaman benih
mangrove dapat dilakukan dengan pola penanaman tunggal dengan
satu titik patok penanaman hanya diletakkan satu benih mangrove, biasanya hal
ini dilakukan untuk penanaman yang rapat.
Pola lainnya adalah pola penanaman bertumpuk
dengan satu titik patok penanaman lebih dari satu benih mangrove yang ditanam,
hal ini biasanya dilakukan pada penanaman yang jarak tanamnya lebar sekitar 4
meter dengan tujuan konservasi atau restorasi lahan.
4. Pembuatan Titik Patok Penanaman Benih
Titik patok merupakan langkah yang sangat penting untuk dibuat karena akan memudahkan dan sebagai panduan bagi anggota atau peserta kegiatan nantinya untuk menanam benih dan benih juga akan tertata dengan rapi.
5. Penentuan Jarak Tanam
Jarak tanam dalam proses penanaman
mangrove dapat dibedakan tergantung tujuan, di antaranya sebagai berikut:
·
Sebagai penahan sedimen: Jarak tanam biasanya antara 50 cm hingga
1 m dengan kerapatan ini, maka pohon mangrove akan tumbuh berdempetan sehingga
dapat mencegah abrasi dan menahan sedimen di lokasi tersebut.
·
Sebagai penguat pematang: Jarak tanam biasanya antara 50 cm
hingga 1 m agar pohon mangrove yang tumbuh dapat menahan tanah pematang agar
tidak mudah longsor atau terkikis air.
·
Sebagai tambak silvofishery: Jarak tanam biasanya antara 1 m
hingga 2 m di atur sesuai dengan pola di dalam tambak agar tidak mengganggu
proses pemanenan nantinya. Pohon mangrove berperan dalam penyerapan nutrien di
dasar tambak, tempat berlindung organisme yang dibudidayakan, serta dapat
menekan keberadaan mikroba pengganggu karena daun mangrove yang gugur ke dasar
tambak mengandung zat antimikroba yang akan terlarut dalam air tambak nantinya.
·
Sebagai rekonstruksi lahan mangrove: Jarak tanam dalam penanaman
antar-titik tanam berjarak 2 m hingga 4 m. Jarak tanam ini dilakukan agar pohon
mangrove dapat tumbuh dengan baik dan bertahan dalam waktu yang lama untuk
kemudian menghasilkan benih lagi secara alami yang akan tumbuh di lokasi
tersebut di masa yang akan datang.
·
6. Penanganan Benih Sebelum Ditanam
·
Sebelum melakukan penanaman di lokasi, benih harus disesuaikan
dengan iklim, lingkungan, dan kondisi melalui cara menyiram atau merendam benih
di perairan lokasi tempat penanaman nantinya. Tujuannya agar benih bisa
beradaptasi dengan baik saat ditanam.
·
7. Teknik Penanaman Benih
·
Penanaman benih dilakukan dengan cara menggali lubang sedikit
lebih lebar dari ukuran polybag benih
dan kedalamannya dapat menutupi hingga batang benih setidaknya terbenam hingga
5 cm.
·
Untuk sedimen lumpur dan lumpur berpasir, sebaiknya
plastik polybag benih
harus dilepas agar akar dapat tumbuh dengan baik dan dapat beradaptasi dengan
kondisi di alam.
·
Selain itu, supaya pangkal batang serta akar tidak
busuk karena terlalu lembap oleh air yang terperangkap dalam polybag.
·
Untuk sedimen pasir plastik polybag biasanya
tidak dilepas karena sifat pasir yang poros dan agar akar masih lembap oleh air
yang terperangkap dalam polybag.
·
Penanaman mangrove dikatakan berhasil
apabila pohon mangrove menunjukkan daun-daun yang tampak hijau segar dan
adanya pertumbuhan pucuk daun baru. Sebaliknya, penanaman mangrove dikatakan
gagal apabila mangrove yang ditanam mati, ditunjukkan oleh daun dan batang yang
mengering, menguning, sebagian layu, dan tidak adanya pertumbuhan pucuk baru.
·
8. Manajemen dalam Penanaman
Benih
·
Pengaturan sistem manajemen yang baik dapat
mempermudah pekerjaan di lapangan dan mengoptimalkan waktu penanaman. Oleh
karena itu, pengelolaan pada saat pelaksanaan kegiatan menanam mangrove dipisah
menjadi kelompok yang terdiri dari tim penanganan benih, tim penanda patok
titik tanam, tim pembawa benih ke titik penanaman, tim penanam benih, dan tim
evaluasi.
·
Ayo Menanam Mangrove Bersama
LindungiHutan
·
LindungiHutan adalah sarana yang tepat untuk
membersamai perusahaan Anda dalam melakukan kegiatan menanam mangrove. Kami
berkomitmen untuk mengutamakan keberhasilan program penanaman mangrove yang
bermanfaat dan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
·
Untuk itu, kami melibatkan kelompok petani setempat
dalam penyediaan bibit, penanaman, hingga monitoring. Kami ingin pohon yang
ditanam terpantau dengan baik pertumbuhannya sehingga bisa memberikan manfaat
sebagaimana mestinya nanti.
·
LindungiHutan hingga saat ini telah menanam lebih
dari 700 RIBU pohon di 45+ lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia.
*Sumber : Hutanpedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar