Pertumbuhan pengguna smartphone dan
media sosial yang tidak diimbangi literasi digital menyebabkan berita palsu
alias hoax merajalela. Tidak hanya melalui situs online, hoax juga beredar di
pesan chatting.
Kalau tidak hati-hati, netizen bisa termakan tipuan hoax, atau
ikut menyebarkan informasi palsu yang boleh jadi sangat merugikan bagi pihak
korban fitnah.
Agar tidak terjebak hoax, ada lima langkah sederhana yang bisa
membantu dalam mengidentifikasi mana berita hoax dan yang asli. Pertama,
hati-hati dengan judul provokativ. Kedua, cermati alamat situs, apabila berasal
dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya
domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan.
Ketiga, periksa fakta. Dari mana berita berasal? Siapa
sumbernya? Perhatikan keberimbangan sumber berita. Keempat, cek keaslian foto
dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop
ke kolom pencarian Google Images.
Kelima, ikut serta grup diskusi anti hoax misalnya Forum Anti
Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster,
Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci.
*indonesiabaik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar