Aceh Utara - BNNRI
melalui Direktorat Pemberdayaan Alternatif Deputi Bidang Pemberdayaan
Masyarakat melaksanakan kegiatan pendampingan stakeholder dalam rangka
implementasi program Alternative Development di Kabupaten Aceh Utara,
Rabu-Kamis (24-25/5/2023).
Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua Tim III Direktorat Pemberdayaan Alternatif BNN RI, Mia Garmiaty, S.Pd. MSi. Ia menyampaikan, kegiatan pendampingan tersebut bertujuan agar stakeholder dapat berdiskusi langsung dengan tokoh masyarakat sehingga persamaan persepsi dan tujuan dapat tercapai.
Kegiatan
hari pertama dilaksanakan di Desa Jurong, Aceh Utara. Dalam kesempatan
tersebut, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Utara, Dedy
Mahadi, SP menyampaikan motivasi kepada masyarakat agar dapat mengubah mindsetnya,
menambah wawasan, pengetahuan serta keterampilannya sehingga dapat meningkatkan
taraf hidup perekonomiannya. Adapun dukungan yang bisa diberikan oleh dinas
pertanian adalah melalui pendampingan oleh para penyuluh dalam sektor
pertanian, perkebunan dan tanaman pangan.
Stakeholder lainnya yaitu dari Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi Kabupaten Aceh Utara juga menyampaikan akan turut mengambil peran dalam pembentukan koperasi sebagai wadah dalam permodalan dan pemasaran guna membantu ketersediaan barang-barang yang diperlukan dalam pengolahan lahan.
Sementara
itu, masyarakat Jurong berpendapat bahwa program Alternative Development tidak
boleh berhenti di tengah jalan. Masyarakat juga menyampaikan bahwa program alih
fungsi tanaman terlarang tidak hanya pada aspek penanaman tanaman pangan dan
palawija semata, namun juga dibarengi dengan pelatihan keterampilan yang
diperlukan sesuai permintaan masyarakat, misalnya menjahit bagi kaum ibu dan
perbengkelan bagi kalangan pemuda.
Memasuki kegiatan pendampingan hari kedua di Dusun Cot Rowatu, Desa Jurong, Aceh Utara, BNN RI hadir bersama dengan Dekan Fakultas Pertanian, dan Dekan Fakultas Hukum dan Kemahasiswaan Universitas Malikussaleh, serta PIC Consultant Bank Indonesia Perwakilan Lhokseumawe.
Melalui
pertemuan tersebut, BNN RI berharap stakeholder dapat memberikan dukungan
sebagai bentuk tanggung jawab sosial sesuai dengan bidangnya masing-masing. Di
samping itu, para stakeholder tersebut diharapkan dapat bersama-sama melakukan
intervensi dan mengembangkan potensi alam sehingga masyarakat menjadi lebih
produktif.
Ketua Tim III Direktorat Dayatif BNN RI juga menekankan bahwa Keuchik Desa Jurong bersama perangkat desa harus mau mengubah mindset agar tidak ada lagi stigma negatif masyarakat sehingga taraf hidupnya dapat ditingkatkan.
Senada dengan hal tersebut, Bank Indonesia siap mendukung program Alternative Development di Desa Jurong Kecamatan Sawang, mulai dari identifikasi potensi masyarakat, permodalan, pelatihan, pemasaran produk yang telah dihasilkan. Pihaknya juga akan mendukung kegiatan pelatihan dari hulu ke hilir dan berkelanjutan demi menekan inflasi, dengan syarat masyarakat harus mau berkomitmen untuk melangkah maju dan tekun dalam menerima pengetahuan yg akan diberikan ( pelatihan ) dan mengembangkannya.
Komitmen
serupa juga datang dari Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh akan ada
mahasiswa magang sebagai bentuk pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus
Merdeka selama satu semester ( 20 SKS ). Pihaknya akan memberikan pelatihan di
bidang pertanian, diantaranya penanaman komoditi yang sesuai dengan potensi
alam Desa Jurong (cabai, jagung, Alpukat, durian, nilam, pinang, kakao, sawit),
pembuatan pupuk kompos dan pembuatan pakan ternak. Sementara itu, Fakultas
Hukum akan memberikan dukungan berupa edukasi pada masyarakat terkait sanksi
hukum terkait kultivasi tanaman terlarang dalam hal ini tanaman ganja.
* Humas Protokol BNN RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar