Rakernis Banitelkam tahun ini mengusung tema 'Intelijen Keamanan
Polri Siap Mewujudkan Transformasi Polri yang Presisi Guna Mendukung
Peningkatan Kerja Pemeliharaan Kamtibmas Dalam Rangka Menjaga Keamanan Dalam
Negeri'.
Dalam arahannya, Sigit menekankan pentingnya peran jajaran
Baintelkam Polri dalam mengimplementasikan gagasan Polri Presisi atau
Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan.
"Dalam Presisi dimulai dari Prediktif terutama di fungsi
intelijen di kemampuan yang memprediksi kegiatan yang akan datang, menganalisa
dan difungsikan ke fungsi lain," kata Sigit di hadapan peserta Rakernis
Baintelkam Polri.
Dengan memiliki kemampuan Prediktif di setiap kegiatan, maka hal
itu akan sangat membantu untuk unit lainnya menjalankan tugas menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Terkait prediksi dan kemampuan membaca situasi, Sigit pun
mengutip pemikiran dari Filsif sekaligus ahli seni perang Sun Tzu.
"Mengambil teori Sun Tzu di The Art of War, harus mampu
mengenali kemampuan organisasi serta lingkungan strategi menjawab tantangan ke
depan," ujar Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri itu menekankan, intelijen keamanan
terkait mampu mengelola keamanan dalam negeri, tentunya harus tahu perkembangan
lingkungan strategi global, regional dan nasional yang berimplikasi terhadap
keamanan dalam negeri.
Dia mencontohkan, ketika pelaksanaan Pilkada Amerika Serikat
yang berimplikasi di Timur Tengah dah berdampak ke Indonesia. "Perang
dagang Amerika dengan China mempengaruhi perekonomian dan politik di dalam
negeri," tutur mantan Kapolda Banten ini.
Selain itu, Sigit juga meminta agar pelayanan kepolisian harus
berorientasi pada kemudahan masyarakat seperti penerbitan SKCK. Hal itu harus
dilakukan dengan mudah cepat dan terukur berbasis teknologi./ Afif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar