Foto Bersama Kadis ESDM. Fred. J.Boray dan Forum Pemilik Hak Sulung ( FPHS )
Papua. ( BINs ). 19/11/2018
Forum Pemilik Hak Sulung(FPHS) berterima kasih kepada Pemerintah
Provinsi Papu, DPRP, MRP dan jajaranya.
Dalam hal pengakuan final serta dukungan perjuangan hak sulung
masyarakat di 3 wilayah adat Tsingwarop Timika
Melalui perjuangan panjang Forum PHS yang didukung penuh
masyarakat asli di 3 wilayah adat (Tsinga, Wa/Banti dan Arwanop) yang terdapat
diwilayah kerja Operasi PT. Freeport Indonesia di Timika, hari ini sangat
gembira dengan adanya pertemuan dengan (plt) Kepala Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua Fred James Boray di kantor yang beralamat di
kotaraja lantai 3 pada hari senin 19/11/2018.
Pemerintah Provinsi melalui Kepala Dinas ESDM telah menyatakan
yang mana perjuangan Forum PHS telah selesai memperjuangkan hak hak sulung
masyarakat yang ada di wilayah Tsingwarop sesuai dengan dukungan dan
persetujuan Gubernur, DPRP dan MRP.
Untuk itu Ketua, sekertaris 1 dan sekertaris 2 FPHS dalam jumpa
Pers dengan beberapa Wartawan dan LSM di salah satu ruang pertemuan di
Kotaraja Jayapura menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi dan sangat
berterima kasih sebanyak banyaknya kepada Gubernur Lukas Enembe S.I.P,M.H
sebagai Pimpinan tertinggi Pemerintah Provinsi Papua,ketua MRP dan DPRP serta
jajarannya yang telah memberi Persetujuan dan Rekomendasi, ‘’kami sangat
berbahagia terutama masyarakat pemilik hak ulayat yang ada di timika dan
seluruh masyarakat papua, terutama di rezim pemerintahan yang cukup baik dan
juga di rezim pemerintahan presiden jokowi yang buka segala hal, buka segala
kedok yang tadinya mungkin mereka sembunyi sembunyi sekarang dibuka, itulah
rezim pemerintahan saat ini, tutur sekertaris 1 bapak Yohan Zonggonau S,Komp.
MM.
Ditambahkan Yohan dalam suatu system tergantung
leader(pemimpin) kalau Leader bagus semua akan menjadi bagus ‘’milik kaisar
kepada kaisar, mikil raja kepada raja, inilah satu ibarat yang kami lakukan
akhirnya hari ini kita bisa mendengarkan mendapatkan informasi dan masyarakat
sdh mendengarkan dan sudah sangat gembira.
Lanjut ketua FPHS Yafet Manga Beanal yang berasal dari
Tsinga dibawah kaki gunung salju abadi yang selama ini belum pernah diakui
sebagai pemilik hak sulung ditempat itu, maka perjuangan dari tahun 2006 saya
tidak perna mementingan pribadi sendiri, saya tidak pernah mengeluh dengan
Pemerintah bahwa PT.FHI adalah kontraktornya Pemerintah, Sehingga selama ini
saya mengadu ke Pemerintah untuk perjuangkan hak sulung kami, pada saat ini
kami sudah dihargai,diakui oleh pemerintah Provinsi Papua melalui Gubernur,MRP
dan DPRD serta jajarannya juga kami berterima kasih kepada Universitas
Cendrawasih (Uncen) dan rombongannya pak Frans Reumu SH, M.A, M.H (Ketua-Fak.Hukum)
dari UNCEN yang selama ini melakukan penelitian identifikasi kepemilikan tanah
adat suku Tsingwarop dalam wilayah pertambangan PT.FHI
Saya sebagai ketua juga sangat berterima kasih kepada LEMASA
(Lembaga Adat Suku Amungme) yang memberikan motifasi dukungan sampai hal ini
sdh berhasil, FPHS ini Naik dan berhasil harus jadi percontohan kepada publik
mimika juga kabupaten yang ada di papua dan dunia, ketua juga berterima kasih
kepada Duta Besar Amerika,LSM WGAB dan Wartawan yang mendukung, mendorong dan
memotivasi.
Yafet juga sangat berterima kasih kepada Presiden Jokowi,
Menteri terkait yang telah buka ruang dan kesempatan, ‘’saya manusia biasa
belum bisa memberikan sesuatu tapi Tuhan yang akan memberikan kesehatan dan
umur panjang juga rejeki bagi keluarganya, harapan dan pesan saya kita harus
merdeka dalam Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi keluarga, jelas Ketua Yafet
dengan girang.
Tak cukup dengan ucapan terima kasih ketua dan sekertaris
1, Sekertaris 2 FPHS Elfinus Jangkup Omaleng, BCOM sebagai salah satu anak suku
Arwanop pemilik hak ulayat pegunungan emas menyampaikan terima kasih juga
dengan sangat kepada pihak yang sdh membatu.
Dengaan melihat perjuangan orang tua yang selama ini balum
berhasil maka dari hal tersebut Elfinus termotivasi dan terus berjuang sampai
saat ini jalan bersama FPHS sejak Bulan November 2017 dalam perjuangan
memperjuangkan hak sulung yang ad di 3 kampung Tsingwarop
Setelah melewati proses perjuangan kami FPHS dari mulai ke pusat
jakarta ke Istana Presiden, Kementrian, DPRI, MPR, Komnas Ham dan kembali ke
Provinsi , DPRI, MPR serta Pemerintah Kabupaten Timika, proses panjang itu kami
lewati dan kami FPHS diundang oleh Presiden Jokowi melalui Dirjen Minerba.
Dan pada tanggal 19 November 2018 kami diundang (plt) Kepala
Dinas ESDM Provinsi papua Fred James Boray di kantor yang beralamat di kotaraja
lantai 3 menyampaikan informasi yang dihadiri juga oleh ketua LSM WGAP dan
wartawan dan disitu juga disampaikanlah pengakuan tersebut secara verbal bahwa
pemilik hak ulayat sesungguhnya adalah PHS Tsingwarop, ‘’pengakuan ini tidak
gampang, kami sangat bangga, kita sudah menunggu pengakuan tersebut selama 51
tahun hari ini puji Tuhan, luar biasa pak Gubernur Lukas Enembe, pak Presiden
Joko widodo, pak Bupati Timika Eltinus, terima kasih juga kepada mama
mama, bapa bapa saya yang ada di kaki gunung di honay honay yang selalu
berkomunikasi, hari ini kami mau menyampaikan pesan bahwa kami sudah menang,
hak sesungguhnya sudah kembali kepada Tsingwarop dan akhirnya seluruh proses
boleh selesai, ibarat kata hal ini seoerti semut melawan gajah dan semut
menang, tegas Elfinus yang bergelar sarjana BCOM di Charles Darwin
University Australia.
Pihak LSM Wadah Generasi Anak Bangsa (WGAB) mengucapkan terima
kasih juga kepada FPHS yang sudah percayakan kami untuk mendampingi dan
mendengar langsung dari kepala dinas ESDM Provinsi Papua yang menyatakan
‘’kalau dari Pemerintah Provinsi sudah menyatakan begitu otomatis sudah final,
dan dalam hal ini saya sebagai ketua sangat mengapresiasi Pemerintah Provinsi
Papua dalam hal ini Gubernur, DPRP, MRP, sampai ke Pemrintah Pusat dalam hal
ini Presiden Jokowi, DPR RI dan MPR. Sebagai ketua LSM WGAB Propinsi Papua yang
telah mendengar aspirasi masyarakat 3 kampung ini dan telah menjawab hak yang
mereka miliki, dan saya juga berterima kasih kepada mama mama di kampung sana
yang telah mendorong dengan doa sampai telah berhasil pada kesempatan ini ‘’itu
saja penyampaian kami dari LSM WGAB provinsi papua, tutup Ketua yang biasa
disapa Yerry. (Reimon).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar