Jarang orang tahu bahwa bangsa
kita hampir saja tercatat dalam sejarah sebagai salah satu penembak pesawat
mata mata super canggih saat era perang dingin... U2 Dragon Lady... Milik
USAF...
Saat konfrontasi dengan Belanda
era TRIKORA, APRI saat itu bagai diguyur limpahan senjata canggih...
Salah satunya adalah rudal SA-2
yang dihadirkan tak lain untuk mengamankan wilayah udara di beberapa instalasi
strategis, termasuk Jakarta.
Dengan di bagi 4 Wing yang
mengelilingi Ibukota...
1. Skuadron 101 Peluncur peluru
kendali darat ke udara SA-75 (di Cilodong)
2. Skuadron 102 Peluncur peluru
kendali darat ke udara SA-75 (di Tangerang)
3. Skuadron 103 Peluncur peluru
kendali darat ke udara SA-75 (di Cilincing)
4. Skuadron Teknik 104 Penyiap
Peluru Kendali (di Pondok Gede).
Selama kampanye Trikora, SA-2
disiapkan membentengi Jakarta, tak banyak cerita seputar masa genting itu,
mengingat pada 1962 Belanda dan Indonesia sepakat menyelesaikan pertikaian di
meja runding.
Namun satu peristiwa pantas
disimak dengan keberadaan SA-2 adalah pada suatu saat radar rudal menangkap
adanya target dalam jarak tembaknya. Seperti biasa, anggota Skadron Peluncur
102 bersiaga seperti hari-hari sebelumnya. Namun, tiba-tiba keluar perintah
yang menegangkan, bahwa sebuah pesawat intai strategis U-2 Dragon Lady melintas
di Teluk Jakarta.
Kejadian itu segera dilaporkan
ke Panglima Kohanud. Oleh panglima diteruskan kepada Presiden lewat jalur
‘telepon merah' untuk menunggu perintah selanjutnya. Sementara operator radar
sudah mengunci posisi U-2.
Bisa dibayangkan bila Bung Karno
saat itu ada di tempat ketika telepon berdering dari Panglima Kohanud, tidak
seorang pun bisa membayangkan bagaimana perang yang akan terjadi kemudian.
Namun saat itu, RI-1 sedang tidak ada di tempat dan target kemudian melarikan
diri.
Jika saja Bung Karno ada di
tempat...mungkin sejarah akan berkata lain.
*Sumber Majalah Angkasa
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar