Jakarta - Kepala Badan Narkotika
Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Marthinus Hukom menghadiri Sidang Terbuka
Promosi Doktor Kepala BNN Provinsi Sumatera Barat, Riki Yanuarfi, yang digelar
di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila, Jakarta Selatan,
Senin (24/2).
Turut hadir dalam sidang
tersebut, Kepala BNN RI periode 2009-2012, Gories Mere, serta Kepala BNN RI
pertama yang juga Koordinator Kelompok Ahli BNN RI, Ahwil Luthan. Kehadiran
para petinggi BNN RI pada masanya dalam sidang ini merupakan bentuk dukungan
moral bagi jajarannya dalam meningkatkan kapasitas intelektual.
Di era yang penuh
ketidakpastian, instansi pemerintah dituntut untuk lebih adaptif dalam
menghadapi tantangan global yang dinamis. Konsep VUCA—Volatility (gejolak),
Uncertainty (ketidakpastian), Complexity (kompleksitas), dan Ambiguity
(ambiguitas)—menggambarkan bagaimana perubahan sosial, teknologi, dan ekonomi
terjadi dengan cepat serta sulit diprediksi. Untuk tetap relevan dan efektif
dalam menjalankan tugasnya, instansi pemerintah, dalam hal ini BNN, harus
mengembangkan strategi yang fleksibel, berbasis data, dan mampu merespons
perubahan dengan sigap.
Hal tersebut disampaikan Riki
Yanuarfi, dalam disertasinya yang bertajuk “Agilitas Organisasi BNN di Era
Revolusi Industri 4.0”. Menurutnya Agilitas organisasi BNN di era Revolusi
Industri 4.0 dan VUCA sangat penting untuk meningkatkan kinerja serta
menyesuaikan arah strateginya agar tetap relevan. Ia meyakini dengan mengusung
visi kepemimpinan digital (digital leadership) dan manajemen inovasi
(innovation management), BNN dapat lebih fleksibel dan responsif dalam
menghadapi perubahan.
Kepala BNN RI mengapresiasi
gagasan yang diangkat dalam disertasi tersebut. Menurutnya, dalam dinamika
perubahan, selalu ada individu atau kelompok yang ingin mempertahankan status
quo, terutama ketika inovasi membawa dampak besar dan mengubah cara berpikir
yang sudah mapan.
Lebih lanjut Kepala BNN RI
mengatakan, penting untuk mendorong individu yang terjebak pada zona nyaman
agar terbuka terhadap perubahan. Hal tersebut mendorongnya untuk memastikan
kemampuan anggotanya dalam beradaptasi dan menerapkan teknologi secara efektif
di lapangan.
Kepala BNN RI menganggap
disertasi ini merupakan kekayaan ilmiah yang dapat dikembangkan dan bermanfaat
tidak hanya bagi civitas akademika tetapi juga wawasan internal BNN. Dengan
cara ini, profesionalisme pimpinan serta staf dapat terus ditingkatkan dalam
mendukung transformasi organisasi yang lebih inovatif dan adaptif.
( BINs )
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar