Jakarta - Pembentukan Badan
Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pohuwato terus menunjukkan progres
signifikan. Hal tersebut tampak dalam diskusi antara Saipul A. Mbuinga, Bupati
terpilih Kab. Pohuwato, yang juga merupakan Bupati pada periode sebelumnya,
dengan Kepala BNN RI Marthinus Hukom, pada Rabu (15/1), di gedung BNN, Cawang,
Jakarta Timur.
Dalam pertemuan tersebut Saipul
A. Mbuinga mengatakan pihaknya telah siap untuk mendukung mulai beroperasinya BNNK
Pohuwato di tahun 2025 ini. Selain rumah dinas Wakil Bupati yang telah
dipersiapkan sebagai kantor BNNK sementara, Pemda Pohuwato juga telah
menyediakan anggaran hibah sebesar Rp 1 miliar dan 19 personel PNS Pemda untuk
mendukung operasional BNNK. Tidak hanya itu saja, Saipul A. Mbuinga bersama
dengan DPRD setempat bahkan telah sepakat untuk mendirikan bangunan kantor
untuk BNNK Pohuwato di tahun 2026.
“SK vertikalisasi sudah keluar,
sekitar bulan Februari rencananya anggaran 1 miliar tahap pertama akan
dicairkan sisanya akan dicairkan di bulan Juli atau Agustus,” ujar Bupati
terpilih Kab. Pohuwato.
Sejalan dengan apa yang
disampaikan Saipul A. Mbuinga, Sestama BNN RI Tantan Sulistyana yang juga hadir
mendampingi Kepala BNN RI dalam rapat tersebut memberikan beberapa laporan
terkait perkembangan vertikalisasi BNNK Pohuwato. Tantan Sulistyana
menyampaikan bahwa sejauh ini tidak terdapat kendala berarti terkait dukungan
manajemen. Namun demikian, Ia menekankan untuk terus dilakukan percepatan dalam
proses hibah dan penempatan SDM agar tidak menghambat implementasi kegiatan.
Sementara itu, Ketua Komisi III
DPRD Pohuwato, Nasir Giasi berharap adanya sinergi antara Pemda, BNN,
Kementerian Tenaga Kerja, dan sektor swasta. Mengingat tingginya proyek tambang
di daerah tersebut, Nasir Giasi mengusulkan agar menambahkan program tes urine
secara periodik kepada para tenaga kerja selain program medical check up. Ia
berharap hal tersebut dapat meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
dimana PNBP tersebut dapat diserahkan sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD)
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Merespon usulan dari Ketua
Komisi III DPRD Pohuwato, Kepala BNN RI mendukung mengenai pentingnya screening
narkoba bagi tenaga kerja yang baru masuk ke wilayah tersebut. Ia menyatakan
akan membahas lebih lanjut masalah ini dengan Menteri Tenaga Kerja guna
memastikan langkah pencegahan penyalahgunaan narkoba dapat diterapkan secara
efektif.
“Usulan dari Ketua Komisi III DPRD Pohuwato akan Kami bahas lebih lanjut, dalam waktu dekat Saya usahakan untuk beraudiensi dengan Menteri Tenaga Kerja,” pungkas Kepala BNN RI.
(BINs)
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar