Rabu, 04 September 2024

Spiritual Yang Tersirat Dari Perjalanan Apostolik Sri Paus

 

Dalam Syahadat Nikea – Nikea Konstantinopel ( Syahadat Panjang ) dikatakan : “ Aku percaya akan gereja yang satu, Kudus, Katolik dan Apostolik “ merupakan ciri gereja katolik.

Kata Apostolik berasal dar Bahasa yunani yaitu “yang diutus atau “ Utusan “. Dalam Bahasa Indonesia diterjamahkan menjadi “ Rasul “. Setelah memberi perintah kepada Rasul Nya agar merangkul semua manusia didunia, Yesus melanjutkan pengajarannya “ … dan ajarlah merekasegala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu “ ( Matius 28 : 20 ).

Yesus Kristus sendirilah yang telah mendirikan Gereja dan Ia telah menunjuk Rasul Nya untuk meneruskan ajaran Nya. Dan Gereja bersifat Apostolik, karena mata rantai ajaran sejak para rasul itu tidak pernah terputus hingga hari ini.

Dalam perjalan sejarah Petrus yang berperan sebagai pemimpin para rasul akhirnya menjadi pemimpin Gereja, karena itulah kita bisa menyebut Rasul Petrus adalah Paus yang pertama. Para pengganti Petrus kita yakini sebagai pewaris Tahta Petrus yang suci. Paus bersama para Uskup meneruskan warisan iman sejak zaman Yesus hingga saat ini. Dalam posisi penjaga iman Kristen dan Pelayan Tuhan dengan gereja sebagai sentralistiknya. Mereka meneguhkan dan menyempurnakan segala ajaran dan karya yang telah dimulai sejak zaman para rasul hingga hari ini.

Sri Paus Fransiskus mencontohkan bagaimana perjalanan ini mencontoh kesederhanaan yang diajarkan Yesus kepada para rasul Nya, Paus tidak menggunakan pesawat khusus, kendaraan yang mengantarpun tidaklah mewah, bahkan menginap di Kedubes Vatikan.

Sri Paus ingin menekankan bahwa kehidupan dunia harus selaras dengan nilai – nilai kekristenan yang diajarkan Yesus lewat para rasul Nya, bagaimana umat Kristen dapat membantu kaum miskin, menyanagi anak yatim dan hidup saling menolong antar sesame manusia. Sebagai pemimpin Gereja Katolik di seluruh dunia, perjalanan ini merupakan bagian dari pelayanan pastoralnya untuk mengunjungi umat Katolik diberbagai belahan dunia.

Dalam kunjungan Apostolik Paus sering mengangkat isu – isu penting, seperti perdamaian, kemiskinan ,keadilan sosial, hak azasi manusia dan dialog abtar umat beragama.

Dalam kacamata spiritual, wilayah Takhta Suci ( Vatikan ) merupakan benteng terakhir melawan kezaliman ( Iblis ) dan menggerakkan seluruh jiwa kemanusian umat manusia dari berbagai macam agama dan kepercayaan untuk membela kebenaran dan kemanusiaan serta keadilan.

Credo in unum Deum ; Pater omnipotens, Creatorem caeli et terrae ; et omne uisibile et inuisibile.

Bimo

*Dari berbagai sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Polres Tangsel Bersama Bea Dan Cukai Sita 642 Kg Ganja, 7,8 Kg Sabu dan 1,1 Kg MDMA, Ungkap Penyalahgunaan Narkotika

Tangsel - Dalam dua bulan terakhir satuan reserse narkoba (Sat Res Narkoba) Polres Tangerang Selatan berhasil mengungkap perkara menonjol te...