Praktik pengorbanan manusia di
Roma kuno memang topik yang menarik dan kompleks. Sementara itu tidak umum atau
menyebar luas seperti di beberapa budaya kuno lainnya, contoh tertentu memang
terjadi, terutama selama krisis atau dalam konteks agama tertentu.
Catatan Livy tentang pengorbanan
setelah Pertempuran Cannae menggambarkan langkah-langkah ekstrem yang diambil
untuk menenangkan para dewa selama masa-masa yang mengerikan. Pemakaman empat
orang—dua orang Galia dan dua orang Yunani—dengan cara ritualistik mencerminkan
keputusasaan dan kebutuhan yang dirasakan untuk campur tangan ilahi di
saat-saat paling gelap Roma.
Renungan Plutarch tentang
standar ganda Roma menyoroti kontradiksi budaya dan moral dalam masyarakat
Roma. Sementara pengorbanan manusia dianggap perlu dalam beberapa konteks,
seperti setelah kekalahan yang signifikan, itu juga dianggap tidak sopan dan
biadab ketika dipraktikkan oleh orang lain, seperti orang Bletonesian. Dikotomi
ini menunjukkan bagaimana pandangan Roma tentang pengorbanan dapat dipengaruhi
oleh praktek mereka sendiri dan persepsi mereka tentang kebiasaan asing.
Sedangkan untuk seniman yang disebutkan,
penggambaran peristiwa sejarah seperti itu sering berasal dari seniman yang
mengkhususkan diri dalam konstruksi sejarah. Mengingat tema dan akurasi sejarah
yang Anda maksud, karya Johnny Shumate mungkin memang relevan. Karya seninya
seringkali mencakup tema sejarah dan militer dengan fokus pada representasi
peristiwa kuno yang akurat dan membangkitkan.
*Sumber : Roman World
Tidak ada komentar:
Posting Komentar