Jakarta - Pameran
flora dan fauna (Flona) 2024 kembali digelar di Taman Lapangan Banteng
Jakarta-Pusat, dengan mengusung tema Jakarta Global Hijau Mempesona.
Pameran yang setiap harinya menawarkan kegiatan menarik bagi pecinta tanaman
hias, aneka hewan peliharaan dan kuliner ini hampir selalu dipenuhi pengunjung
baik lokal maupun mancanegara.
Pada
Selasa 23 Juli 2024 lalu, Jurnalis Penggiat Lingkungan dan Peduli Masyarakat
Indonesia mengunjungi salah satu stand milik Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia
(ASPAI) - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Jakarta, tampak beberapa pengurus
ASPAI sedang asyik memberikan edukasi kepada puluhan siswa-siswi Madrasah
Tsanawiyah dan diakhir acara juga menampilkan beberapa beberapa praktisi anggur
ternama dari negara Thailand dan Jepang.
"Giat
edukasi tanaman buah anggur ini tadinya kami adakan tiap hari Selasa dan Kamis,
namun permintaan akan edukasi ini sangat tinggi di akhir pekan yakni
Sabtu dan Minggu sore" ujar Muhamad Yusuf, S.ST - Ketua
ASPAI DPD Jakarta kepada Media Indonesia.
“Ya
benar, edukasi ini memang kami tidak pungut biaya sepersenpun agar semua
kalangan masyarakat dan terutama adik-adik kita yang dibangku sekolah SMP
hingga Kampus tertarik akan pentingnya penghijauan, sekaligus ini merupakan
bagian dari implementasi kurikulum merdeka (IKM) , dan utamanya
untuk menghapus stigma bahwa tanaman buah anggur tidak dapat dikembangkan di
Indonesia yang beriklim tropis terutama di Jakarta.”
Edukasi
itu dihadiri oleh beberapa Pengurus ASPAI Pusat, perwakilan DPD ASPAI
se-Jabodetabek, Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Jakarta Pusat, dan
utamanya dihadiri oleh Pejabat dari Direktorat Buah dan Florikultura
Kementrian Pertanian RI, Pejabat dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan
dan Pertanian Provinsi (DKPKP) - Provinsi DKI Jakarta.
Salah
satu yang menarik pada pelatihan sore itu adalah adanya mini course dari
praktisi mancanegara yang membuat pelatihan menjadi semakin hidup, karena
selain mendapatkan pengetahuan terkait grafting tanaman anggur, para praktisi
tersebut mengakui keunggulan penggiat-penghobi anggur di Indonesia yang cukup
unik, seperti yang terlihat di stand Aspai banyak dijumpai tanaman anggur
dalam pot yang sudah berbuah dengan berbagai varietas dan ini sangat
jarang ditemui di luar negeri.
"Jadi
kita tidak menyerah pasrah dengan keadaaan, terbukti walau kita hidup di
Jakarta dengan lahan yang terbatas kita dapat membudidayakan anggur dalam
planterbag berukuran 30-60 liter dengan sangat subur, pun dengan keterbatasan
waktu masyarkat Jakarta yang berangkat pagi pulang petang, anggota kami ASPAI
Jakarta telah menciptakan system fertigasi berbasis android”.
“Harapannya
dengan teknologi IoT (internet of things) yang kami kembangkan ini, masyarakat
Jakarta yang kantoran dan tidak ada waktu untuk menyiram dan merawat
tanaman mulai bisa mengoptimalkan teknologi IoT tersebut, terutama
generasi milenial ini mas.. saat dikaitkan dengan gawai/gadget biasanya mereka
mulai tertarik untuk terjun sebagi petani kota yang memanfaatkan teknologi atau
istilah kerennya Smart urban farming," lanjut Yusuf menambahkan.
Saat
ditanya capaian dan target kedepan, Muhamad Yusuf, S.ST menjelaskan bahwa saat
ini ASPAI - DPD Jakarta telah bekerjasama dengan beberapa institusi pendidikan,
seperti SMP/Mts hingga perguruan tinggi. "Target kami adalah agar
masyarkat Jakarta senang akan penghijauan lingkungan, suka akan pertanian
khususnya tanaman anggur, karena selain membuat lingkungan menjadi hijau,
bertanam anggurpun bila telah teredukasi dengan baik selain dapat menghasilkan
cuan juga menambah nilai estetik dari halaman rumah masing-masing.”
"Terakhir,
bila semua warga masyarakat telah dapat membudidayakan anggur secara baik dan
benar, maka secara tidak langsung kita semua mendukung program dari pemerintah
pusat bahwa pada tahun 2030 nanti Indonesia akan swasembada pangan, terutama
swasembada anggur dengan kualitas seperti di luar negeri " . Dan secara
khusus saya berharap Eko Edu Wisata Agro Bisnis Anggur ini terus berkembang dan
bisa dikembangkan lebih baik lagi oleh orang orang muda milenial maupun
generasi Z menjadi Ekonomi Kreatif Hijau yang baik kedepannya," Tutup
Yusuf pada Media Indonesia./Aji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar