Selasa, 02 April 2024

LANTIK 74 PEJABAT, KEPALA BNN RI INGATKAN BANGUN PENDEKATAN KOLABORATIF DALAM PENANGANAN NARKOTIKA SECARA EXTRAORDINARY

Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Marthinus Hukom melantik 74 orang dengan jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator, Pengawas, dan Fungsional di lingkungan BNN RI, pada Selasa (2/4), di R. M. Hatta-Gedung Tan Satrisna BNN, Cawang, Jakarta Timur.

Dalam sambutannya usai melantik dan mengambil sumpah jabatan, Kepala BNN RI menekankan kepada para pejabat baru agar bersungguh-sungguh atas sumpah yang diucapkan. Sumpah tersebut hendaknya menjadi sikap batin dan janji moral individu terhadap masyarakat, bangsa, dan negara, serta kepada Tuhan YME.

"Bagi Saya sumpah itu tidak main-main. Sumpah itu memiliki konsekuensi. Kita dihadapkan dengan tugas dan tanggung jawab Kita untuk menyelamatkan generasi muda, anak-anak bangsa dari bahaya pengaruh narkotika. Yakinilah jika Kita tidak melaksanakan itu dengan serius maka konsekuensi itu akan datang pada Kita sendiri, negara, generasi bangsa, bahkan anak-anak Kita sendiri," ujar Kepala BNN RI.

Terkait dengan pelaksanaan tugas dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), Kepala BNN RI menginstruksikan kepada para pejabat yang baru dilantik, utamanya Kepala BNN Provinsi dan Kepala BNN Kabupaten/Kota untuk segera melakukan lima hal sebagai berikut: Pertama, membaca dan mempelajari pertelaahan tugas. Kedua, melakukan scanning dan profilling terhadap permasalahan yang dihadapi. Ketiga, menyusun rencana-rencana tindakan. Keempat, melakukan tindakan-tindakan yang telah disusun tersebut, dan kelima, melakukan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan.

Lebih lanjut Kepala BNN RI mengatakan bahwa situasi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Indonesia dengan angka prevalensi menyentuh angka 3,3 juta jiwa bergantung pada apa yang dilakukan oleh BNN RI.

Angka prevalensi akan berkurang apabila insan BNN melakukan pekerjaan secara extraordinary yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Ia juga mengingatkan bahwa pendekatan kolaboratif menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan permasalahan narkotika.

"Pendekatan dalam permasalahan narkotika memang harus dilakukan secara kolaborasi karena narkotika bukan merupakan single issue melainkan multiple issues sehingga langkah-langkah kolaboratif adalah yang paling tepat untuk dilakukan," ungkap Kepala BNN RI.

Menutup sambutannya, Kepala BNN RI mengatakan bahwa dalam dinamika organisasi, tempat baru adalah tantangan baru dan amal ibadah yang baru. Apapun tempatnya, dimanapun berada, jika diawali dengan rasa syukur, maka apapun yang dilakukan akan berhasil.//Idris

#indonesiabersinar

#indonesiadrugfree

BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI

 

 

#indonesiabersinar

#indonesiadrugfree

BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pimpin Rakor Persiapan Pilkada Serentak, Wamenko Polhukam: Pilkada Masuk Dalam 8 Program Cepat Pemerintahan Baru

SIARAN PERS No: 308/SP/HM.01.02/POLHUKAM/10/2024 Polkam, Jakarta – Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Lodewijk Freidrich...