Jakarta - Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta terus mengupayakan optimalisasi pengolahan sampah.
Pengurangan beban sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Bantargebang dengan teknologi tepat guna dipilih agar menciptakan lingkungan
yang lebih seimbang dan berkelanjutan di Kota Jakarta.
Penjabat
(Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pun mengapresiasi jajaran Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta yang terus berupaya mengurangi sampah di
sumber, dengan membangun Tempat Pengolahan Sampah Sementara Reduce, Reuse, dan
Recycle (TPS 3R), di Jalan Siaga, Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu,
Jakarta Selatan. Pj. Gubernur Heru meresmikan TPS 3R tersebut pada Jumat
(16/2).
Pj.
Gubernur Heru menuturkan, pengolahan sampah di sumber merupakan salah satu program
proritas Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI
Jakarta. “Ini merupakan salah satu program unggulan dari Pemprov DKI yang akan
diduplikasikan di setiap kecamatan, sehingga sampah di Jakarta langsung bisa
diolah di dalam kota. TPS 3R ini bisa memproses sampah sebanyak 50 ton per
hari," ujar Pj. Gubernur Heru.
Lebih
lanjut, Pj. Gubernur Heru menyebut, hasil akhir pengolahan sampah diminati oleh
off taker yang selama ini bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. Setelah
melalui proses pengeringan, sampah yang telah diproses kemudian akan dikirim ke
perusahaan pembeli.
Ia
juga berharap, upaya yang dijalankan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI
Jakarta dalam mengurangi sampah dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga,
dapat berdampak positif pada pengurangan pengangkutan sampah dan mampu
memperpanjang masa pelayanan TPST Bantargebang. “Untuk mewujudkan kota berskala
global, pengelolaan sampah di Jakarta harus berorientasi pada pengurangan, daur
ulang, dan pemanfaatan kembali (Reduce, Reuse, Recycle/3R)," pungkas Pj.
Gubernur Heru.
Sementara
itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto
mengatakan, pembangunan TPS 3R ini merupakan inovasi pengelolaan sampah di
Jakarta. “Di masa lalu, sampah hanya transit di Tempat Pembuangan Sampah
Sementara dan berakhir di TPST Bantargebang, sekarang sudah bisa diolah dan
dimanfaatkan di sumber dengan TPS 3R ini,” ungkap Asep.
Asep
menjelaskan, TPS 3R ini dilengkapi dengan pengelolaan sampah berkapasitas
pengolahan hingga 50 ton sampah/hari. Kemudian, mampu menghasilkan Refused
Derived Fuel (RDF) atau Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang akan disuplai ke
PLN dan industri semen selaku off taker.
“TPS 3R mampu memproduksi 20 ton RDF per hari. Infrastruktur ini semuanya karya anak bangsa, bisa menunjang langkah strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta dalam pengelolaan lingkungan, khususnya dalam masalah sampah,” tutup Asep. //Goni/Harto
*Pemprov
DKI Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar