Jakarta. Resepsi
pernikahan Kompol Fahrul Sudiana dan istrinya Rica Andriani berujung dengan
pencopotan jabatannya sebagai Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek)
Kembangan, Jakarta Barat.
Adapula kabar bahwa
sejumlah Jenderal Polri turut hadir dalam resepsi pernikahan tersebut, salah
satunya Wakil Kepala Kepolisian (Wakapolri) Komjen Pol Gatot Eddy Pramono. Hal tersebut
berdasarkan keterangan dari salah satu tamu undangan yang hadir dalam pesta
pernikahan Fahrul.
"Di acara itu
saya bertemu dengan beberapa pejabat dan petinggi Polri seperti Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono," katanya, Kamis
(2/4/2020).
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane beranggapan bahwa
kehadiran Wakapolri dalam
acara itu setelah selesai Ritual Pedang Pora, hal tersebut lantaran Komjen Pol Gatot Eddy Pramono tidak mengenakan
seragam Kepolisian.
"Sepertinya itu
habis akad nikah deh karena kalo resepsi perkawinan dia pakai baju polisi
karena ada ritual pedang pora," kata Neta dalam pesan singkatnya, Kamis
(2/4/2020).
Kemudian, ketika
ditanyai terkait izin dari acara pernikahan itu, Neta menilai bahwa hal
tersebut merupakan tanggung jawab pribadi.
"Saya kira itu
tanggung jawab pribadi, apalagi resepsi pernikahan kan acara mempelai
wanita," ujarnya.
Diketahui, Kabid Humas
Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, Fahrul Sudiana sudah di
periksa Propam Polda Metro Jaya dan sudah dinyatakan melanggar disiplin dan
melanggar maklumat Kapolri.
"Yang sudah tegas
dalam maklumat tersebut dalam rangka menghadapi penyebaran Covid-19 sekarang ini
agar tidak ada kegiatan masyarakat yang sifatnya mengundang massa
berkumpul," ucapnya, Rabu (2/4/2020).
Yusri menegaskan bahwa
maklumat Kapolri tidak hanya berlaku kepada masyarakat saja, terapi juga kepada
anggotanya. Bahkan, anggota keluarga Polri pun bisa ditindak oleh Polda Metro
Jaya jika tidak indahkan maklumat Kapolri.
"Jadi kalau ada
yang tidak menaati maka siapapun itu harus siap dengan segala konsekwensinya,
berdasarkan perintah Kapolda Metro Jaya sejak hari ini yang bersangkutan di
mutasikan ke Polda Metro Jaya sebagai analis Kebijakan," tutupnya..[]/Akurat/ Idris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar