Profesor. Nadirsyah Hosen
Penjelasan ttg surat an-Nisa ayat 108 dan KPU
Beredar luas kutipan terjemah QS An-Nisa:108 yg dikaitkan dg keputusan KPU di
malam hari, seolah hendak mengatakan bahwa KPU menetapkan keputusan rahasia
yang Allah tidak ridhai. Apa penjelasan para ulama tafsir ttg Qs An-Nisa:108.
Ternyata asbabun nuzul ayat ini tidak ada kaitannya dg Pemilu ataupun KPU.
Memahami ayat ini harus dengan memahami rangkaian ayat 105 sd 113. Jangan hanya
membaca ayat 108. Syekh Wahbah az-Zuhaili menegaskan أمر الله تعالى رسوله أن يقضي بين الناس بالحق والعدل دون محاباة أحد، ولا إلحاق ظلم بأحد ولو كان غير مسلم bahwa rangkaian ayat ini memerintahkan Nabi utk memberi
keputusan dg benar dan adil secara mutlak, meskipun berkenaan dg non-Muslim.
Rangkaian ayat ini turun berkaitan dg konspirasi Thu’mah dan kaumnya terhadap
Zaid bin Samin, seorang Yahudi. Thu’mah menitipkan perisai pamannya ke Zaid.
Namun ketika Qatadah yang punya perisai itu melaporkan kehilangan perisai,
Thu’mah malah menuduh Zaid-lah pencurinya. Karena pihak yg berpekara ini Muslim
melawan Zaid yg yahudi, maka kaumnya Thu’mah ramai-ramai membela Thu’mah dan
berkonspirasi di malam hari menyusun siasat. Mereka mendatangi Rasul dan
mendukung Thu’mah. Penjelasan Tafsir al-Munir: روى الترمذي والحاكم وابن جرير عن قتادة بن النعمان: أن هؤلاء الآيات أنزلت في شأن طعمة بن أبيرق، وكان رجلا من الأنصار، ثم أحد بني ظفر، سرق درعا لعمه كان وديعة عنده، وقد خبأها في جراب دقيق، فجعل الدقيق ينتثر من خرق فيه، وخبأها عند زيد بن السمين من اليهود، فالتمسوا الدرع عند طعمة، فلم يجدوها، وحلف بالله: ما أخذها وما له به من علم، فساروا في أثر الدقيق حتى انتهوا إلى منزل اليهودي، فأخذوها، فقال: دفعها إلي طعمة، وشهد له ناس من اليهود بذلك، ولكن طعمة أنكر ذلك، فقالت بنو ظفر وهم قوم طعمة: انطلقوا بنا إلى رسول الله، فسألوه أن يجادل عن صاحبهم، وقالوا: إن لم تفعل هلك صاحبنا وافتضح وبرئ اليهودي فهم النبي صلى الله عليه وسلم أن يفعل وكان هواه معهم، وأن يعاقب اليهودي فنزلت. وهذا قول جماعة من المفسرين Nabi
Muhammad hampir saja memutuslan perkara ini berdasarkan desakan Thu’mah dan
kaumnya. Namun turun rangkaian ayat ini mengungkapkan konspirasi Thu’mah
terhadap Zaid. Tafsir Jalalain juga menjelaskan makna ayat 108: { يَسْتَخْفُونَ } أي طعمة وقومه حياء { مِنَ ٱلنَّاسِ وَلاَ يَسْتَخْفُونَ مِنَ ٱللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ } بعلمه { إِذْ يُبَيِّتُونَ } يضمرون { مَا لاَ يَرْضَىٰ مِنَ ٱلْقَوْلِ } من عزمهم على الحلف على نفي السرقة ورمي اليهودي بها { وَكَانَ ٱللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطاً } علماً “(Mereka bersembunyi) maksudnya Thu'mah dan kaumnya
disebabkan malu (dari manusia dan tidak bersembunyi dari Allah padahal Dia
bersama mereka) yakni dengan ilmu-Nya (ketika pada suatu malam mereka
menetapkan) artinya memutuskan secara rahasia (suatu rencana yang tidak
diridai-Nya) yaitu rencana mereka mengucapkan sumpah tidak mencuri dan menuding
si Yahudi melakukannya. (Dan Allah Maha Meliputi apa yang kamu kerjakan)
maksudnya ilmu-Nya.” Jadi jelaslah ayat ini justru berkenaan dg pembelaan
al-Qur’an thd Zaid bin Samin seorang Yahudi yg tidak bersalah namun dijebak
oleh konspirasi jahat seorang Muslim bernama Thu’mah. Gak ada kaitannya dengan
keputusan KPU akan hasil Pemilu 2019. Mari berhentilah asal comot ayat untuk
memuaskan syahwat politik. /Tabik,
Nadirsyah Hosen Rais Syuriyah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand dan
Dosen Senior Monash Law School
Tidak ada komentar:
Posting Komentar