Polkam, Jakarta — Kemenko Polkam
mendorong percepatan pembangunan sejumlah infrastruktur strategis di Provinsi
Aceh dan 6 Provinsi Wilayah Papua sebagai bagian dari penguatan kebijakan
Otonomi Khusus (Otsus) dan penjagaan stabilitas kawasan. Provinsi Aceh dan 6
Provinsi Wilayah Papua dipandang memiliki posisi strategis sebagai pintu
gerbang Indonesia di kawasan barat dan timur sekaligus penerima status Otonomi
Khusus.
“Melalui Otsus, pemerintah
berupaya mempercepat pembangunan, mengoptimalkan potensi ekonomi, dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun demikian, masukan dari daerah
menunjukkan perlunya penguatan dukungan Pemerintah Pusat dalam percepatan
pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas wilayah,” ungkap Ruly
Chandrayadi, Asisten Deputi Koordinasi Otonomi Khusus Kemenko Polkam saat
membuka rapat koordinasi di Jakarta, Selasa (2/12/2025).
“Pembangunan infrastruktur di
Provinsi Aceh dan 6 Provinsi Wilayah Papua bukan hanya menyangkut konektivitas
fisik, melainkan merupakan bagian dari upaya menghadirkan negara untuk
meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat stabilitas keamanan,” tegas Ruly.
Dalam forum, disampaikan
sejumlah progres pembangunan yang telah berjalan cukup baik di sektor jalan
tol, kereta api, jembatan, maupun konektivitas antar wilayah di 6 Provinsi
Wilayah Papua serta Provinsi Aceh.
Meski demikian, masih terdapat
hambatan teknis dan administratif seperti pembebasan lahan, penyesuaian desain,
serta kesiapan dokumen dan pembiayaan yang memerlukan koordinasi lebih intensif
antar pemangku kepentingan.
Selain itu, forum juga
mencermati tantangan geografis, dinamika sosial masyarakat adat, serta faktor
keamanan di sejumlah lokasi pembangunan yang berpotensi memperlambat
pelaksanaan proyek.
“Untuk itu, pendekatan yang
sensitif terhadap kondisi lokal dan penguatan kolaborasi antara Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, serta masyarakat setempat menjadi hal yang sangat
penting,” tambah Ruly.
Sebagai tindak lanjut, forum
sepakat untuk mendorong sinkronisasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
antara Pusat dan Daerah, pengawalan prioritas terhadap empat proyek
infrastruktur strategis, penyediaan dukungan pendanaan yang memadai melalui
berbagai skema pembiayaan, serta peningkatan komunikasi dengan masyarakat
pemilik lahan dan pemangku kepentingan lokal untuk memastikan pembangunan
berjalan tepat sasaran dan memberi manfaat optimal untuk kesejahteraan
masyarakat.
Rapat dihadiri perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU), Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kantor Staf Presiden, serta perwakilan Pemerintah Provinsi Aceh, Pemerintah Provinsi Papua Barat, dan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya. Forum ini secara khusus membahas akselerasi empat proyek infrastruktur utama, yaitu Tol Aceh–Sigli, Lintasan Kereta Api Aceh–Besitang, Jembatan prioritas di Aceh (Geurutee, Enang-Enang, dan Peudada), serta Jalan Trans Papua.
*Kemenko Polkam RI/BINs

Tidak ada komentar:
Posting Komentar