Jakarta - Deputi Rehabilitasi
BNN RI, dr. Bina Ampera Bukit, M.Kes, secara resmi membuka kegiatan Bimbingan
Teknis Petugas Rehabilitasi Keliling, di PPSDM Kementerian Tenaga Kerja,
Jakarta Timur, Jumat (26/9). Kegiatan ini menjadi tonggak awal pelaksanaan
program inovatif BNN, Rehabilitasi Keliling (Re-LINK), yang hadir untuk
menjawab tantangan keterbatasan akses layanan rehabilitasi bagi penyalahguna
narkotika.
Dalam sambutannya, dr. Bina
Ampera Bukit menyoroti data yang menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap
upaya rehabilitasi bagi penyalahguna narkotika anak-anak. Berdasarkan Survei
Nasional Tahun 2023, terjadi peningkatan prevalensi penyalahguna narkotika usia
15-24 tahun di perkotaan, baik dalam kategori pernah pakai maupun setahun
pakai, yang mencapai 2,1%. Ini berarti ada 210 dari setiap 10.000 penduduk
Indonesia berusia 15-24 tahun yang pernah menyalahgunakan zat adiktif tersebut.
"Aksesibilitas layanan
rehabilitasi saat ini masih sangat minim," ujar dr. Bina Ampera Bukit.
Ia merujuk pada World Drug
Report Tahun 2025 yang mencatat perbandingan angka penyalahguna yang mengakses
layanan rehabilitasi hanya 1 berbanding 12 orang. Kondisi ini juga tercermin di
tingkat nasional, di mana pada tahun 2024, hanya sekitar 19 ribu penyalahguna
yang mendapatkan layanan rehabilitasi dari BNN maupun IPWL Kementerian
Kesehatan.
Sebagai respons terhadap
tantangan ini, BNN mengembangkan program Re-LINK sebagai inovasi layanan
rehabilitasi rawat jalan. Program ini bersifat bergerak, memungkinkan petugas
menjangkau berbagai lokasi dan komunitas yang membutuhkan, khususnya bagi orang
dengan gangguan penyalahgunaan zat kategori ringan hingga sedang.
Selain menyediakan layanan
rehabilitasi, program Re-LINK juga akan menawarkan layanan penerbitan Surat
Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika (SKHPN) bagi masyarakat umum. Dengan
adanya program ini, Deputi Rehabilitasi berharap layanan rehabilitasi menjadi lebih
mudah dijangkau oleh masyarakat, sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas, dan
pada akhirnya mempercepat proses pemulihan serta meningkatkan kualitas hidup
para penyalahguna.
Menutup sambutannya, dr. Bina Ampera Bukit mengajak para peserta bimbingan teknis untuk berpartisipasi aktif agar terwujud pemahaman yang sama mengenai program Re-LINK dan meningkatnya kemampuan petugas dalam memberikan layanan.
BINs
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar