Senin, 11 Agustus 2025

Perkuat Pertahanan Semesta, Kemenko Polkam Tekankan Sinergitas Pusat-Daerah dan Implementasi Komcad di Sulut

SIARAN PERS No. 313/SP/HM.01.02/POLKAM/8/2025

Polkam, Manado - Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) melalui Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara menggelar rapat koordinasi yang menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah, memetakan isu strategis, dan merumuskan strategi implementasi program secara terpadu di tingkat pusat dan daerah.

"Sinergi lintas sektor antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, menjadi fondasi utama dalam memperkuat Komponen Cadangan (Komcad) dan Komponen Pendukung (Komduk), khususnya di wilayah strategis seperti Sulawesi Utara," Asisten Deputi Koordinasi Doktrin dan Strategi Pertahanan, Brigjen TNI Parwito, memimpin rangkaian agenda strategis di Sulawesi Utara.

Hal ini merupakan bagian dari program nasional dan tindak lanjut arahan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), penguatan Komcad dan Komduk diarahkan untuk membangun sistem pertahanan semesta yang tangguh, adaptif, dan responsif terhadap berbagai bentuk ancaman, baik militer maupun non-militer.

Sejak 5 hingga 8 Agustus 2025, Asdep Parwito memimpin rangkaian agenda strategis di Sulawesi Utara. Agenda tersebut mencakup optimalisasi peran Komcad dan Komduk sesuai kebijakan nasional, sekaligus monitoring dua program prioritas pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat, yang berkontribusi langsung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai bagian dari ketahanan nasional.

Lebih lanjut, Kemenko Polkam menyoroti urgensi penguatan pertahanan semesta di wilayah yang berbatasan langsung dengan Filipina dan Malaysia ini. “Pertahanan negara adalah tanggung jawab bersama. Komcad dan Komduk bukan hanya instrumen pertahanan, tetapi juga sarana membangun kesadaran, disiplin, dan semangat kebangsaan. Dengan sinergi lintas sektor, kita memastikan program nasional ini memberi dampak nyata bagi kekuatan pertahanan semesta,” tegas Brigjen TNI Parwito.

Rapat ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn.) Yulius Selvanus, Pangdam XIII/Merdeka, Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara, serta para bupati dan walikota se-Sulawesi Utara. Para narasumber yang hadir adalah Mayjen TNI (Purn.) Yulius Selvanus, Brigjen TNI Hengki Yuda Setiawan, S.I.P. dari Ditjen Pothan Kemenhan, dan Suryo Hidayat, SH, M.Si., dari KemenpanRB.

Berdasarkan hasil rapat, pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, didorong untuk berperan aktif dalam menyiapkan sumber daya manusia, menyediakan infrastruktur, dan menggerakkan partisipasi masyarakat, termasuk para nelayan, sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem pertahanan.

“Sulawesi Utara adalah garda terdepan NKRI di utara. Dengan dukungan penuh pada Komcad dan Komduk, kita dapat menjadikannya contoh nyata pertahanan semesta yang solid dan siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkas Parwito.

Namun, implementasi di lapangan menghadapi berbagai tantangan, seperti yang terungkap dari kunjungan monitoring. Kunjungan ke Rindam Kodam XIII/Merdeka menunjukkan bahwa kapasitas fasilitas pelatihan Komcad masih terbatas, dengan kendala pada perlengkapan dan minimnya tenaga kesehatan internal. Temuan ini menegaskan perlunya dukungan anggaran dan koordinasi yang lebih kuat antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bappenas, dan pemerintah daerah.

Selain itu, monitoring Program MBG di Yayasan Bernadette secara umum pelaksanaannya berjalan baik, sekolah tetap melakukan pengawasan ketat terhadap kualitas makanan yang disediakan. Hingga laporan terakhir, tidak ditemukan insiden makanan tidak layak konsumsi di TK dan SD Santa Bernadette, yang menunjukkan bahwa manajemen distribusi dan kontrol mutu berjalan sesuai prosedur. Dengan sistem yang tertib dan komitmen tinggi dari semua pihak, program MBG di TK Santa Bernadette dinilai berhasil memperkuat fondasi kesehatan dan kesejahteraan anak usia dini serta menjadi model implementasi yang layak direplikasi di sekolah-sekolah lainnya.

Kemudian monitoring di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 21 Manado juga mengungkap tantangan lain dalam program pendidikan dan karakter, seperti angka pengunduran diri siswa yang dipengaruhi oleh faktor psikososial keluarga, menyoroti pentingnya pendampingan holistik.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, serangkaian rekomendasi strategis telah dirumuskan. Pertama, perlunya menetapkan mekanisme penghargaan karier bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berpartisipasi dalam Komcad/Komduk melalui kolaborasi antara Kementerian PAN-RB, Kemenkeu, dan Kemendagri. Kedua, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Kemenhan didorong untuk menyusun standar rekrutmen yang transparan.

Terakhir, integrasi partisipasi komunitas maritim dan pemetaan keahlian dosen oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menjadi langkah konkret untuk meningkatkan pertahanan maritim dan inovasi. "Keseluruhan upaya ini menunjukkan komitmen untuk mewujudkan sistem pertahanan semesta yang kokoh melalui kolaborasi seluruh elemen bangsa," tegas Parwito.

 

*Kemenko Polkam RI/BINs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perkuat Pertahanan Semesta, Kemenko Polkam Tekankan Sinergitas Pusat-Daerah dan Implementasi Komcad di Sulut

SIARAN PERS No. 313/SP/HM.01.02/POLKAM/8/2025 Polkam, Manado - Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) melalu...