Selasa, 24 Juni 2025

Penguatan Postur Pertahanan dengan Konsep Optimum Essential Force

SIARAN PERS No. 127/SP/HM.01.02/POLKAM/6/2025

Polkam, Jakarta - Menindaklanjuti arahan dari bapak Kemenko Polkam Jenderal Polisi (P) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si. terkait tugas Kemenkopolkam untuk mengawal Prioritas Nasional yang ada pada RPJMN 2025-2029, Asdep Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerja Sama Pertahanan pada Kedeputian 3 Bidang Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa melaksanakan Rapat Koordinasi dengan Kementerian Lembaga terkait membahas tentang Program Penguatan Postur Pertahanan dengan Konsep Optimum Essential Force dalam Rangka Meningkatkan Efektivitas Menjaga Kedaulatan NKRI.

Sasaran terjaganya kedaulatan negara dan penguatan stabilitas keamanan nasional diantaranya melalui pembangunan postur pertahanan. Hal ini untuk meningkatkan kemampuan multi domain dalam melindungi kedaulatan negara, keselamatan bangsa, dan kepentingan nasional, serta menjaga stabilitas kawasan dari segala bentuk ancaman dan gangguan.

“Perlu dilanjutkan program penguatan postur pertahanan dengan konsep optimum essential force dalam rangka meningkatkan efektivitas menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan meningkatkan kekuatan Tentara Nasional Indonesia di daerah perbatasan dan pulau terluar,” ujar Asdep Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerja Sama Pertahanan Kemenko Polkam, Brigjen TNI (Mar) Kresno Pratowo di Jakarta, Senin (23/6/2025).

Selain itu, lanjut Kresno, perlu ada penguatan keamanan teknologi informasi telekomunikasi dan kapabilitas badan pertahanan siber. Kemudian, peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan prajurit, dan meningkatkan kesiapan alat peralatan pertahanan dan keamanan melalui pemeliharaan dan perawatan.

“Salah satu kegiatan prioritas dalam pembangunan postur pertahanan adalah melanjutkan program penguatan postur pertahanan dengan konsep Optimum Essential Force dengan target pada tahun 2025 sebesar 30,3% dan menjadi 100% pada akhir tahun 2029. Hal ini akan menjadi pekerjaan rumah Kemhan/TNI,” kata Kresno.

Selain itu, sesuai dengan perencanaan nasional dalam mendukung PN 2 yaitu memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru terdapat indikator Asia Power Index (military capability). Asia Power Index berdasarkan military capability memilki 5 dimensi yaitu : defence spending, armed forces, weapons and platforms, signature capabilities, dan Asian miitary posture. Indikator ini akan dihitung oleh Lowy Institute Australia setiap tahun.

Dengan sasaran tercapainya target Pembangunan nasional bidang pertahanan dalam Pembangunan postur pertahanan guna pemenuhan Asia Power Index berdasarkan military capability.

"Rapat ini akan dilakukan secara berkelanjutan, oleh karena itu diharapkan adanya sinkronisasi antara Sistem Perencanaan Pertahanan dengan postur, OEF dan Strategi Trisula Perisai Nusantara" ujar Kresno.

 

*Humas Kemenko Polkam/BINs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kemenko Polkam Pantau Stabilitas Politik dan Keamanan Selama Libur Tahun Baru Islam

                                                                 SIARAN PERS No. 140/SP/HM.01.02/POLKAM/6/2025 Polkam, Jakarta - Kemente...