Kudeta yaitu satu tindakan
pembalikan kekuasaan pada seorang penguasa lewat cara paksa (ilegal) serta acap
kali berbentuk brutal, inkonstitusional berbentuk penggambilalihan kekuasaan
maupun penggulingan kekuasaan satu pemerintahan negara dengan menyerang
(strategis, taktis, politis) legitimasi pemerintahan lantas punya maksud untuk
menerima penyerahan kekuasaan dari pemerintahan yang digulingkan.
Kudeta berasal dari bahasa
Perancis coup d’État atau disingkat coup artinya serangan atau pukulan pada
negara. Pengertian kudeta yaitu satu tindakan perebutan kekuasaan dari pemerintahan
yang sah yang dikerjakan secara illegal serta sering kali berbentuk brutal
serta tidak konstitusional.
Ada yang menyampaikan bila
kudeta itu sebagai beberapa aktivitas yang dikerjakan militer untuk merebut
kekuasaan, atau tindakan politik untuk menukar (menguasai) sebuah kelompok atau
rezim sebagai saingannya dengan rezim sendiri.
Diliat dari sejarahnya kudeta mempunyai beberapa teknik tertentu
yang tidak sama, salah satunya yaitu :
1. Teknik mendasar kudeta
Adalah satu operasi untuk menempati organ-organ sentral satu
negara, termasuk juga lakukan penetralan kekuasaan dengan menempati beberapa
tempat simbolis kekuasaan pemimpin negara.
2. Kerahasiaan agenda
kudeta ini tidak cuma berlaku vis-à-vis pada kelompok luar,
namun juga vis-à-vis pada konspirator yang lain adalah senjata pertama junta,
tanpa persiapan yang paling baik kudeta di pastikan bakal tidak berhasil.
3. Pengambilan alihan kekuasaan
Tidak hanya menempati organ-organ sentral oleh beberapa pelaku
kudeta, juga dibarengi dengan pemberhentian beberapa penjabat pemerintahan atau
beberapa pemegang kekuasaan negara, lantaran bila hal semacam ini tidak
terwujud, bakal terjadi perlawanan pada gerakan kudeta itu serta kudeta itu
besar kemungkinan bakal tidak berhasil.
Jenis-jenis Kudeta
Kudeta nyatanya mempunyai beberapa bentuk, Menurut Ilmuwan
pengetahuan politik Samuel P. Huntington mengidentifikasi kudeta jadi tiga
kelas, salah satunya yaitu :
1. Kudeta sempalan
yaitu kudeta yang dikerjakan oleh kelompok bersenjata yang bisa
terbagi dalam militer atau tentara yang tidak senang dengan kebijakan
pemerintahan tradisional ketika itu, lantas lakukan gerakan yang mempunyai
tujuan untuk menggulingkan pemerintah tradisional serta lantas membuat elit
birokrasi baru.
3. Kudeta wali
Kudeta wali yaitu kudeta yang dikerjakan oleh sekumpulan
pengkudeta yang bakal menginformasikan diri sebagai perwalian dalam rencana
tingkatkan ketertiban umum, efisiensi, serta mengakhiri korupsi, beberapa
pemimpin kudeta bakal melukiskan tindakan mereka hanya tindakan lalu serta
bakal sesuaikan dengan keperluan. Biasanya, kudeta wali kerap dikerjakan lewat
cara merubah bentuk pemerintahan sipil jadi bentuk pemerintahan militer.
3. Kudeta veto
Kudeta bentuk ini yaitu kudeta yang dikerjakan lewat partisipasi
serta mobilisasi sosial dari sekumpulan massa rakyat dalam lakukan penekanan
bertaraf besar yang berbasiskan luas pada oposisi sipil.
Penyebabnya Terjadinya Kudeta
Melemahnya keadaan ekonomi
Melemahnya keadaan ekonomi sebuah negara dapat menyebabkan
kekacauan di semua bagian. Harga bahan pokok yang melambung tinggi,
berkurangnya nilai ganti mata uang dalam negeri, biaya hidup yang makin tinggi,
lapangan pekerjaan yang makin susah, yaitu beberapa diantara efek buruknya
keadaan ekonomi sebuah negara yang dapat menurunkan keyakinan rakyat atas
kepemimpinan seorang serta mungkin saja bakal menyebabkan terjadinya kudeta.
Contoh : Indonesia di tahun 1998, pemerintahan Soeharto digulingkan oleh mahasiswa
lantaran keadaan ekonomi yang lebih buruk di tahun 1998 dan dibungkamnya demokrasi serta kebebasan berpendapat.
Penindasan pada rakyat
Kesewenang-wenangan pemerintah dalam bikin kebijakan yang
mencederai mandat rakyat bisa menyebabkan tidak percaya rakyat pada
pemimpinnya. Lalu rakyat menanggung derita lantaran kebijakan-kebijakan ekonomi
yang menyengsarakan rakyat, petinggi malah berfoya-foya menggunakan biaya
pemerintahan bakal menyebabkan kemarahan rakyat.
Lemahnya pemimpin
Lemahnya sikap pemimpin bisa kurangi keyakinan rakyatnya. Sikap
pemimpin yang tidak tegas dalam memutuskan yaitu satu diantara bukti lemahnya
pemimpin sebuah negara. Morsi pemimpin Mesir yaitu satu diantara pemimpin yang
dikudeta lantaran dikira lemah dalam memutuskan politis.
Hukum yang berpihak
Hukum yang memihak pada kelompok tertentu bakal menurunkan
keyakinan rakyat pada kredibilitas pemimpinnya.
Kolusi serta Nepotisme yang kentara
Pengangkatan bebrapa petinggi negara dari kelompok keluarga atau
kolega pemimpin yang dinilai tidak kompeten dengan jabatannya bakal kurangi
keyakinan rakyat pada pemimpinnya.
Kekerasan pada media
Pelemahan pada media lewat penutupan bebrapa website media
on-line yaitu arah menuju system kediktatoran satu negara. Penutupan
media-media sejenis ini bakal buka mata rakyat bakal kesewenang-wenangan
pemimpin.
Bagaimana Dengan
Indonesia Di Era Reformasi
Dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, memang tidak ada
upaya atau terlihat secara nyata adanya kecurigaan untuk melakukan Kudeta.
Namun bila melihat pembubaran HTI dan Radikalisme yang berafiliasi dengan kelompok
– kelompok yang tidak suka dengan pemerintah serta kelompok opurtunis dapat
terlihat secara garis putus – putus,
ketidak senangan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo bukan dari rakyat
kebanyakan aka tetapi kelompok HTI yang dibubarkan serta kelompok – kelompok tertentu
( Pengusaha Hitam, opurtunis sakit hati, dalam istilah Gus Dur Gelandangan
Politik serta kelompok Orde baru ). Mereka membuat jaringan dengan membuat
berita – berita Hoax dan ujaran kebencian terhadap pemerintah agar rakyat
tersulut, namun Rakyat kebanyakan sudah mulai sadar bahwa ada kelompok –
kelompok tertentu yang sangat ingin mengganggu jalannya roda pemerintahan
Presiden Joko Widodo. Hanya saja kewaspadaan itu harus ada terutama dari
lingkar dalam pemerintahan. Untuk itu soliditas Partai pengusung dan koalisinya
harus benar – benar terjaga jangan sampai diadu domba. Bila melihat keadaan
pembangunan dan stabilitas ekonomi serta Hukum bisa dibilang pemerintahan
Presiden Joko Widodo dikatakan stabil dan memuaskan terlebih kerja nyata dengan
dibangunnya Infrastruktur di daerah – daerah ada kemauan dari Presiden Joko
Widodo untuk mensejahterakan rakyatnya, meski selalu diganggu dengan isu – isu negative
dari pihak yang tidak suka.
Dari itu semua Eratnya TNI-Polri dalam menjaga pemerintahan yang
sah harus tetap dijaga. Dan sosialisasi – sosialisasi bahaya Hoax dan Fitnah
khususnya di media Sosial harus benar – benar di eliminir. Rakyat diberikan
edukasi dan pemahaman berita – berita Hoax agar segera untuk melaporkan kepada
yang berwajib. Hancurkan Hoax dan Eratkan Persatuan Kebangsaan atas Dasar
Pancasila./Boes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar