Minggu, 26 Juli 2020

Zombie Klepon



Oleh Islah Bahrawi : Aktivis Pencerahan Sosial Politik Dan Budaya , Pegiat Cerdas di Media Sosial


“ All that is solid melt into air “ kata Marx 250 tahun yang lalu tentang Kapitalisme. Ia mengatakan itu karena yakin , bahwa pada akhirnya Komunisme yang akan abadi dan “ Kapitalisme akan mencair di uadara “. Marx ternyata salah Manifesto Komunis yang ditulisnya bersama Engels lemah berkarat sebelum benar – benar mengkilat tajam. Tapi Marx ada benarnya juga, ternyata Kapitalisme hanya menyediakan dunia maya dan ruang nyata menjadi mubazir.
Selamat datang di dunia Algoritma, Sekarang, dan terlebih lagi jauh ke masa depan, dunia akan semakin ditentukan oleh apa yang diungkapkan dan disembunyikan oleh media sosial, layanan pencarian dan realitas virtual. Inilah zaman dimana setiap riwayat perbuatan kita dapat diambil data dapat digunakan untuk melawan kita.
Tapi ini hanyalah suatu titik absis dari zaman yang ditakdirkan harus berubah dalam “pattern” yang tak melulu Assimetris. Pada abad pertengahan di masa Abassiyah, Baghdad adalah kota besar sekelas New York saat ini. Kota metropolitan penuh daya tarik yang diturkan dari mulut ke mulut dan drama yang dilebih – lebihkan. Baghdad menjadi mimpi semua orang. Ia menyedot para pendatang, setelah Athena tidak lagi menyediakan masa depan.
Kini Media dan Teknologi bergabung , memberi “ steroid” kepada agama, politik, ekonomi untuk bertempur agar sepenuhnya mengendalikan persepsi kita ( konon seperti era Baghdad ), Ketiga entitas itu saling menunggangi satu sama lain, meski diantara mereka saling tikam dalam lipatan. Kelindan mereka, dalam hal ini menyadari kebenaran kalimat Samuel Huntington : “ Setiap peradaban melihat dirinya sebagai pusat dunia dan menulis sejarahnya sebagai drama sentral sejarah manusia.” Agama, Politik dan Ekonomi adalah pergulatan untuk saling berebut wilayah episentrum itu.
Jangan bayangkan situasi puluhan atau bahkan ratusan tahun dari sekarang, saat inipun kita sufah mengalami apa yang dikatakan oleh Huntington. Manusia bukan mewakili manusia tapi ia mewakili entitas yang berada dibelakangnya. Manusia menjadi brutal, membuat akun media sosial bodong hanya untuk memaki sana-sini untuk urusan kerdil. Kaum itu saya menyebutnya,  “ Zombie Klepon “.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar