Waspada Framing Video.
Biar adil, baca juga
pengakuan dari pria berkaos oranye di dalam rekaman video yang disampaikan
melalui komunikasi WhatsApp. Ketika dikonfirmasi, yang bersangkutan secara
ksatria mengaku bahwa itu dirinya, seorang perwira polisi berpangkat Ajun
Komisaris Besar Polisi, berdinas di Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka
Belitung.
AKBP YS : _Izin Dan
video tadi kronologisnya aku lagi di rumah dapat telp dari toko pada pukul
19.00 wib ada orang masuk toko pura2 belanja berombongan berjumlah 7 org.
6 masuk toko dan 1 menunggu dimobil avanzah. 3 ketangkap ( 2 ibu2
dan 1 anak 14 thn. 4 org melarikan diri pakai mobil avanzah. Kasus sdh
dilaporkan ke polres pkp._
AKBP YS: _Aku
terpancing emosi ...dia org rame2 maling ditanya yg ktangkap dak tau semua_
AKBP YS : _Ibu itu
ditanya dak tau semua ktp dak ada, tempat tinggal dak ada ditanya 4 temanya yg
lari dak tau_
AKBP YS: _Sdh lah saya
manusia biasa...masak di maling rame2 masuk toko dan yg ketangkap oleh saya 3
org...ditanya ktp, tempat tnggal, teman yg lari di jawab semua dak tau._
_Terus ada org dak
punya hati nurani yg disorot salahnya saja. Coba kalau rumahnya kemasukan
maling kayak begitu._
Sampai disini kita
mulai tahu duduk perkaranya. Bahwa yang menginterogasi perwira polisi, yang
ditendang adalah kawanan sindikat pencuri yang terbiasa beraksi ramai-ramai.
Yang jadi sasaran pencurian saat itu adalah minimarket milik perwira polisi
tersebut.
Kita bisa memahami apa
yang dilakukan oleh AKBP YS, namun tidak membenarkan. Sekali lagi, Bisa
Mengerti Bukan Membenarkan ! Beliau juga harus diproses dan diperiksa !
Sekarang saya
bertanya, siapa yang di-bully dan siapa yang dibela oleh para Netizen ?
Pantaskah Netizens
membela para pelaku kejahatan yang jelas-jelas terbukti melakukan pencurian ?
Jika Netizens
menjawab, mestinya dibawa di kantor polisi dan diadili.
Baiklah saya sodorkan
kepada Anda semua data dan fakta. Apa yang masyarakat lakukan ketika ada
pencuri, begal, jambret yang tertangkap basah melakukan aksinya. Ketik saja di
Google "PENCURI DIBAKAR", akan Anda temukan ratusan aksi main hakim
sendiri secara sadis terhadap pelaku pencurian.
Di Madura pencuri
dibakar, di Probolinggo pencuri motor dibakar, di Pati pencuri di hajar hingga
babak belur, bahkan kita semua masih ingat, ketika seorang pria dituduh mencuri
amplifier dibakar massa, ternyata ketahui dia tidak mencuri.
Dalam kasus diatas
siapa yang akan Anda bully dan siapa yang akan Anda bela ?
Siapa yang lebih sadis
dan siapa yang arogan ?
Para kawanan pencuri,
pencopet, begal, jambret dan kejahatan jalanan memang harus dihabisi tanpa
kompromi.
Siapapun yang membela
penjahat adalah penjahat. Wanita dan anak-anak seringkali digunakan dalam modus
operandi kejahatan. Mereka adalah korban memang, namun ketika mereka membela
penjahat maka mereka juga harus ditumpas. Sindikat narkoba, pencuri dan penipu
seringkali memanfaatkan wanita dan anak-anak untuk mengelabuhi kejahatannya.
Jangan lengah dan
jangan terlena. Bukankah kita semua setuju ketika Kapolri, Jenderal Polisi Tito
Karnavian menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk membentuk kesatuan
pemburu begal dan kejahatan jalanan ?
Kita juga setuju
ketika para begal dan jambret tersebut ditembak ditempat jika perlu ?
Jangan pernah mengasihani
pencuri dan penjahat meski mereka wanita dan di bawah umur, sebagaimana kita
jangan mengasihani koruptor dan pengedar narkoba.
Tuhan juga tidak akan
mengasihani pelaku maksiat dan orang-orang musyrik yang menyekutukan Dia. Tuhan
siapkan hukuman pedih baik di dunia maupun di akhirat.
Jadilah Netizen cerdas
dan adil. Jangan terbawa framing dan agenda setting kelompok yang ingin
melemahkan Institusi Polri dan mengacaukan negeri ini.
*STOP BULLYING !*
Penulis : Arif Yuswandono/Luqman El Hakim (
Ka.Brand Image Polri Bhayangkara Indonesia News /Anggota Maspolin)
Arif Yuswandono ( Kanan )Bersama Pimpinan Umum BINs Di Ruang Tunggu Asrena Polri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar