Jumat, 13 Juli 2018

Upaya Pelemahan Institusi Polri Melalui Framing Berita Video Polisi

Waspada Framing Video.

Biar adil, baca juga pengakuan dari pria berkaos oranye di dalam rekaman video yang disampaikan melalui komunikasi WhatsApp. Ketika dikonfirmasi, yang bersangkutan secara ksatria mengaku bahwa itu dirinya, seorang perwira polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi, berdinas di Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung.

AKBP YS : _Izin Dan video tadi kronologisnya aku lagi di rumah dapat telp dari toko pada pukul 19.00 wib ada orang masuk toko pura2 belanja berombongan berjumlah 7 org. 6  masuk toko dan 1  menunggu dimobil avanzah. 3 ketangkap ( 2 ibu2 dan 1 anak 14 thn. 4 org melarikan diri pakai mobil avanzah. Kasus sdh dilaporkan ke polres pkp._

AKBP YS: _Aku terpancing emosi ...dia org rame2 maling ditanya yg ktangkap dak tau semua_

AKBP YS : _Ibu itu ditanya dak tau semua ktp dak ada, tempat tinggal dak ada ditanya 4 temanya yg lari dak tau_

AKBP YS: _Sdh lah saya manusia biasa...masak di maling rame2 masuk toko dan yg ketangkap oleh saya 3 org...ditanya ktp, tempat tnggal, teman yg lari di jawab semua dak tau._ 
_Terus ada org dak punya hati nurani yg disorot salahnya saja. Coba kalau rumahnya kemasukan maling kayak begitu._

Sampai disini kita mulai tahu duduk perkaranya. Bahwa yang menginterogasi perwira polisi, yang ditendang adalah kawanan sindikat pencuri yang terbiasa beraksi ramai-ramai. Yang jadi sasaran pencurian saat itu adalah minimarket milik perwira polisi tersebut.

Kita bisa memahami apa yang dilakukan oleh AKBP YS, namun tidak membenarkan. Sekali lagi, Bisa Mengerti Bukan Membenarkan ! Beliau juga harus diproses dan diperiksa !

Sekarang saya bertanya, siapa yang di-bully dan siapa yang dibela oleh para Netizen ?

Pantaskah Netizens membela para pelaku kejahatan yang jelas-jelas terbukti melakukan pencurian ?

Jika Netizens menjawab, mestinya dibawa di kantor polisi dan diadili.

Baiklah saya sodorkan kepada Anda semua data dan fakta. Apa yang masyarakat lakukan ketika ada pencuri, begal, jambret yang tertangkap basah melakukan aksinya. Ketik saja di Google "PENCURI DIBAKAR", akan Anda temukan ratusan aksi main hakim sendiri secara sadis terhadap pelaku pencurian.

Di Madura pencuri dibakar, di Probolinggo pencuri motor dibakar, di Pati pencuri di hajar hingga babak belur, bahkan kita semua masih ingat, ketika seorang pria dituduh mencuri amplifier dibakar massa, ternyata ketahui dia tidak mencuri.

Dalam kasus diatas siapa yang akan Anda bully dan siapa yang akan Anda bela ? 

Siapa yang lebih sadis dan siapa yang arogan ?

Para kawanan pencuri, pencopet, begal, jambret dan kejahatan jalanan memang harus dihabisi tanpa kompromi.

Siapapun yang membela penjahat adalah penjahat. Wanita dan anak-anak seringkali digunakan dalam modus operandi kejahatan. Mereka adalah korban memang, namun ketika mereka membela penjahat maka mereka juga harus ditumpas. Sindikat narkoba, pencuri dan penipu seringkali memanfaatkan wanita dan anak-anak untuk mengelabuhi kejahatannya.

Jangan lengah dan jangan terlena. Bukankah kita semua setuju ketika Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk membentuk kesatuan pemburu begal dan kejahatan jalanan ?

Kita juga setuju ketika para begal dan jambret tersebut ditembak ditempat jika perlu ?

Jangan pernah mengasihani pencuri dan penjahat meski mereka wanita dan di bawah umur, sebagaimana kita jangan mengasihani koruptor dan pengedar narkoba.

Tuhan juga tidak akan mengasihani pelaku maksiat dan orang-orang musyrik yang menyekutukan Dia. Tuhan siapkan hukuman pedih baik di dunia maupun di akhirat.

Jadilah Netizen cerdas dan adil. Jangan terbawa framing dan agenda setting kelompok yang ingin melemahkan Institusi Polri dan mengacaukan negeri ini.

*STOP BULLYING !*

Penulis : Arif Yuswandono/Luqman El Hakim ( Ka.Brand Image Polri Bhayangkara Indonesia News /Anggota Maspolin)
Arif Yuswandono ( Kanan )Bersama Pimpinan Umum BINs Di Ruang Tunggu Asrena Polri




Tidak ada komentar:

Posting Komentar